Koperasi Merah Putih Siap Menyala di Seluruh Desa Kembang Janggut, Menopang Ekonomi dari Akar Rumput

NalaRNusantara-Kukar ; Upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat desa di Kecamatan Kembang Janggut, Kutai Kartanegara, memasuki babak baru. Pemerintah kecamatan tengah menginisiasi pembentukan Koperasi Merah Putih di seluruh desa sebagai langkah strategis untuk menciptakan kemandirian ekonomi dari level paling bawah, dengan target seluruh Musyawarah Desa (Musdes) Khusus rampung sebelum 28 Mei 2025.

Camat Kembang Janggut, Suhartono, menyampaikan bahwa dari 11 desa yang ada, dua di antaranya telah lebih dulu menggelar Musdes Khusus sebagai tahap awal pembentukan koperasi. Lima desa menyusul hari ini, sementara empat lainnya dijadwalkan menyusul pada Selasa dan Rabu pekan ini. Progres ini menunjukkan antusiasme dan kesiapan warga desa dalam menyambut program tersebut.

“Ini langkah awal yang penting. Musdes Khusus menjadi pintu pembuka bagi pembentukan Koperasi Merah Putih sebagai penggerak kemandirian ekonomi desa,” kata Suhartono, Rabu (14/5/2025).

Menurutnya, koperasi ini tidak hadir untuk menyaingi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang sudah lebih dulu eksis, tetapi sebagai mitra strategis yang saling melengkapi. Ia menekankan pentingnya sinergi antara dua lembaga ekonomi desa tersebut agar dampaknya lebih terasa bagi masyarakat.

“Keduanya punya tujuan yang sejalan. Kita akan lihat bagaimana mereka bisa berkolaborasi, bukan saling tumpang tindih, demi hasil yang lebih baik untuk masyarakat,” ungkapnya.

Rencana pengembangan Koperasi Merah Putih dirancang cukup komprehensif. Ada enam unit usaha utama yang telah disiapkan, seperti unit simpan pinjam, apotek desa, hingga warung grosir. Namun, implementasinya tetap akan menyesuaikan dengan karakter dan kebutuhan masing-masing desa. Pendekatan fleksibel berbasis potensi lokal menjadi kunci utama.

“Tidak semua desa punya kebutuhan yang sama. Maka pendekatannya juga harus fleksibel, berbasis potensi yang dimiliki masyarakat setempat,” jelas Suhartono.

Ia menekankan bahwa koperasi ini tidak hanya sekadar lembaga ekonomi, tetapi juga instrumen sosial untuk memperkuat partisipasi warga dalam pembangunan desa. Harapannya, koperasi mampu membuka lapangan kerja, mendorong wirausaha lokal, dan menciptakan ekosistem ekonomi yang tangguh serta berkelanjutan.

“Kita ingin masyarakat tidak hanya jadi penonton dalam pembangunan, tapi jadi aktor utama. Koperasi Merah Putih bisa jadi jembatan untuk itu,” tegasnya.

Langkah yang diambil Kecamatan Kembang Janggut ini selaras dengan arah pembangunan nasional dalam memperkuat ekonomi desa melalui lembaga yang legal, profesional, dan berbasis komunitas. Dengan semangat gotong royong dan dukungan masyarakat, koperasi ini diharapkan tumbuh menjadi pilar ekonomi lokal yang inklusif.

Jika inisiatif ini berjalan sesuai rencana, Koperasi Merah Putih tak hanya menjadi tonggak baru bagi Kembang Janggut, tapi juga berpotensi menjadi model inspiratif yang dapat direplikasi oleh desa-desa lain di Kutai Kartanegara maupun daerah lainnya. (Fh/Adv)

22 views 3 mins 0 Comments