Bejaguran 2025 Kembali Digelar: Dispora Kukar Hadirkan Ajang Adu Ketangkasan Bernuansa Budaya

NalaRNUsantara-Kukar; Semangat membangun ruang ekspresi positif bagi pemuda terus ditunjukkan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Tahun ini, salah satu event khas daerah bertajuk Bejaguran Entertainment 2025 siap digelar kembali pada 20 hingga 21 Juni mendatang, mengambil lokasi di Taman Tanjong Tenggarong.

Mengusung nama “Bejaguran” yang dalam Bahasa Kutai berarti “berkelahi”, ajang ini bukan semata soal fisik dan pertarungan. Di balik namanya yang terdengar keras, Bejaguran justru menyimpan pesan besar tentang pembinaan mental, sportivitas, dan pengendalian diri.

Dispora Kukar bersama Asosiasi Olahraga Kombat Indonesia (AOKI) merancangnya sebagai bentuk olahraga rakyat yang inklusif dan membangun karakter.

“Bejaguran telah menjadi bagian dari identitas olahraga masyarakat Kukar. Ini bukan sekadar arena bertarung, tapi ruang bagi pemuda menyalurkan adrenalin dengan cara yang tertib dan profesional,” ujar Kepala Dispora Kukar, Aji Ali Husni pada Senin (09/06/2025).

Menurutnya, kegiatan ini menjadi wadah pembinaan yang sarat nilai. Selain membentuk disiplin dan keberanian, Bejaguran juga mendorong pemuda untuk belajar menghargai lawan, memahami aturan, serta bertanding secara sportif.

Berbeda dari tinju profesional yang lebih kaku dalam teknis, Bejaguran tampil dengan pendekatan yang lebih ramah dan terbuka.

Siapa pun boleh ikut serta selama memenuhi syarat dasar dan memiliki kesiapan mental untuk berlaga dengan semangat fair play. Untuk menjaga kualitas pertandingan, Ali memastikan seluruh sesi akan dipandu oleh wasit dan juri profesional.

“Bejaguran hadir bukan untuk melanggengkan kekerasan, justru sebaliknya. Ini upaya kita bersama agar konflik atau emosi anak muda bisa disalurkan secara positif dan tidak merusak,” tambahnya.

Pemilihan Taman Tanjong sebagai lokasi acara pun memiliki makna tersendiri. Selain sebagai tempat strategis, ruang publik ini tengah diproyeksikan menjadi ikon wisata dan pusat rekreasi baru di Kota Raja.

Dispora Kukar ingin menjadikannya panggung bagi kegiatan olahraga dan hiburan yang bisa dinikmati masyarakat luas.

“Kami melihat Taman Tanjong bukan sekadar taman. Tapi juga tempat untuk membangun kebersamaan, ruang gerak pemuda, serta destinasi yang bisa mengangkat wajah Kukar dari sisi pariwisata dan kreativitas,” jelas Ali.

Tak hanya sebagai ajang adu ketangkasan, Bejaguran juga disebut mampu berperan sebagai strategi preventif dalam meminimalisir potensi konflik sosial.

Ali menegaskan, daripada menyelesaikan perselisihan di jalan, akan lebih sehat dan terhormat jika disalurkan dalam arena resmi dengan aturan yang jelas dan penghargaan terhadap lawan.

“Daripada saling bermusuhan di luar, lebih baik selesaikan di atas ring. Ada wasit, ada juri, dan ada semangat kebersamaan. Kita dorong Bejaguran ini jadi simbol bahwa masalah bisa diselesaikan secara dewasa dan terhormat,” pungkasnya.

Dengan pendekatan humanis dan nuansa budaya lokal yang kental, Bejaguran 2025 menjadi bukti nyata bahwa Pemkab Kukar melalui Dispora tidak hanya membangun fisik pemuda, tapi juga membentuk karakter dan peradaban baru melalui olahraga. (Fh/adv)

22 views 3 mins 0 Comments
TAGS: