
Desa Loh Sumber Siapkan Kebangkitan Mapantama, Agrowisata Kebanggaan yang Sempat Vakum
NalaRNUsantara-Kukar; Semangat membangun desa berbasis potensi lokal kembali menggelora di Desa Loh Sumber, Kecamatan Loa Kulu. Pemerintah desa setempat tengah menyusun konsep revitalisasi kawasan Agrowisata Mapantama, destinasi yang dulu menjadi kebanggaan warga dan sempat vakum sejak 2021.
Mapantama, yang pernah ramai dikunjungi wisatawan lokal hingga luar daerah, kini bersiap untuk bangkit dengan wajah baru.
Kepala Desa Loh Sumber, Sukirno, menyampaikan bahwa potensi kawasan ini sangat besar dan layak untuk kembali dikembangkan sebagai ikon wisata desa.
“Mapantama pernah jadi lokasi favorit wisatawan. Potensinya besar dan sangat layak untuk dikembangkan kembali,” ungkap Sukirno saat diwawancarai, Selasa (3/6/2025).
Revitalisasi ini bukan sekadar menghidupkan kembali lokasi wisata, tetapi juga menjadi upaya membangun ekonomi warga melalui sektor pariwisata berbasis masyarakat.
Pemerintah desa bersama kelompok masyarakat telah memulai koordinasi awal dan menyusun rencana kerja, termasuk mengevaluasi model pengelolaan sebelumnya agar kesalahan tidak terulang.
“Kami juga akan berkomunikasi dengan tokoh-tokoh masyarakat, mengevaluasi cara kerja yang dulu sempat berjalan agar perencanaan ke depan lebih matang,” tambahnya.
Langkah konkret telah diambil dengan membentuk kembali Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang akan menjadi ujung tombak pengelolaan wisata Mapantama.
Tak hanya itu, desa juga tengah menyiapkan pembaruan konsep pengelolaan yang lebih adaptif terhadap perkembangan zaman dan kebutuhan wisatawan.
“Pokdarwis sudah kami bentuk ulang, dan kini kami tawarkan gagasan-gagasan baru kepada mereka. Mudah-mudahan tidak ada kendala berarti dalam prosesnya,” jelas Sukirno.
Revitalisasi ini mengedepankan partisipasi masyarakat sebagai kunci keberhasilan. Pemerintah desa berharap keterlibatan aktif warga serta dukungan dari berbagai pihak, termasuk Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara, dapat memperkuat langkah-langkah yang sudah dimulai.
“Kami ingin Mapantama bisa bangkit kembali. Untuk itu, kami harap dukungan dari berbagai pihak, termasuk Dinas Pariwisata Kukar. Saat ini konsepnya masih dalam tahap penyusunan dan akan disesuaikan lagi sebelum final,” pungkasnya.
Langkah ini menunjukkan bahwa potensi desa bukan hanya dilihat dari sumber daya alam semata, tetapi juga dari kemampuan masyarakatnya untuk berinovasi dan bekerja sama.
Jika berhasil, Mapantama bisa menjadi contoh inspiratif bagaimana destinasi wisata desa dapat hidup kembali, membawa manfaat ekonomi sekaligus memperkuat identitas lokal. (Fh/adv)