
Diarpus Kukar Koleksi Film Lokal, Jembatani Budaya Masa Lalu dan Generasi Kini
NalaRNusantara-Kukar; Kabid Pelestarian Koleksi Nasional dan Naskah Kuno Diarpus Kukar, Dedi Wahyudi.
26/6/2025
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diarpus) terus berupaya menjaga dan melestarikan warisan budaya lokal.
Salah satu wujud konkret dari upaya tersebut adalah mengoleksi karya film lokal, seperti Misteri Tuana Tuha, ke dalam perpustakaan daerah.
Kabid Pelestarian Koleksi Nasional dan Naskah Kuno Diarpus Kukar, Dedi Wahyudi, menyampaikan hal itu usai kegiatan workshop Tuana Tuha Film Project di Pendopo Wakil Bupati Kukar, Rabu, 25 Juni 2025.
“Kalau ada karya film dari anak-anak daerah seperti ini, ya tentu akan kita koleksi dan simpan di perpustakaan. Ini bagian dari dokumentasi budaya,” ujarnya.
Dedi menegaskan bahwa film bukan hanya hiburan, tetapi juga sumber sejarah dan edukasi yang perlu dilestarikan.
“Film lokal seperti ini menyimpan nilai budaya dan bisa menjadi bahan pembelajaran bagi generasi berikutnya,” jelasnya.
Tidak hanya film, Diarpus Kukar juga aktif menelusuri naskah kuno yang tersebar di berbagai desa. Dedi mengatakan, banyak dokumen tulisan tangan berusia puluhan tahun yang belum terekspos.
“Kami sedang telusuri naskah tulisan tangan yang usianya sudah lebih dari 50 tahun. Banyak yang tersembunyi di dusun dan kampung,” katanya.
Naskah-naskah tersebut akan didigitalisasi agar dapat diakses lebih luas.
“Nanti akan kami pajang di ruang referensi untuk pelajar dan peneliti,” tambahnya.
Menurutnya, pelestarian budaya tak cukup hanya dengan menyimpan dokumen. Diarpus juga aktif menjalin komunikasi dengan kreator lokal. Salah satunya dengan produser film Misteri Tuana Tuha untuk menyisipkan unsur sejarah dalam alur film.
“Bayangkan kalau naskah-naskah ini hilang. Kita kehilangan satu bab sejarah yang seharusnya bisa jadi kebanggaan daerah,” ujarnya.
Dedi berharap perpustakaan bisa menjadi ruang dinamis, tidak sekadar tempat membaca buku.
“Sekarang, perpustakaan juga bisa jadi tempat pemutaran film, diskusi budaya, dan pameran karya anak-anak Kukar,” tutupnya. (Fh/Adv)