
Infrastruktur Desa Purwajaya: Tiga Jalan dan Satu Jembatan Jadi Prioritas Utama
NalaRNusantara-Kukar; Desa Purwajaya, Kecamatan Loa Janan, kini menempatkan perbaikan infrastruktur sebagai prioritas utama pemerintahan desa.
Kepala Desa Purwajaya, Adi Sucipto, menegaskan bahwa fokus pembangunan yang disepakati pada Musyawarah Kecamatan terakhir mencakup tiga jalan vital yaitu Jalan Pelita, Jalan Pembangunan, dan Jalan Padaringan. Tiga ruas ini dinilai sangat mendesak untuk segera diperbaiki.
“Total panjangnya sekitar tujuh kilometer. Jalan Pelita tiga kilometer, Jalan Pembangunan dua kilometer, dan Jalan Padaringan juga dua kilometer. Semuanya dalam kondisi darurat,” kata Adi, Senin (11/08/2025).
Ia menambahkan, perbaikan ini akan sangat membantu mobilitas warga dan akses ekonomi desa.
Jalan Pelita menjadi sorotan utama karena fungsinya sebagai jalur alternatif penghubung antara Luburi Ilir dan Purwajaya. Kondisinya yang rusak membuat warga pernah melakukan tambal sulam, dengan bantuan masyarakat.
“Waktu longsor bulan lalu, jalan ini yang menyelamatkan warga karena jalur utama tertutup,” jelasnya.
Jalan Pembangunan, dengan panjang dua kilometer, juga masuk kategori mendesak. Kerusakannya semakin parah dalam beberapa tahun terakhir.
Begitu pula Jalan Padaringan, yang bahkan sudah lebih dari satu dekade tidak tersentuh perbaikan, membuat akses warga menjadi sulit, apalagi saat musim hujan.
Selain tiga jalan itu, ada pula rencana perbaikan jembatan penghubung antara Loa Janan Ulu dan Purwajaya.
Adi menyebut, jembatan ini vital karena menjadi jalur alternatif ketika akses utama terganggu.
“Kami sudah masukkan ke daftar prioritas,” ujarnya.
Pemerintah desa berharap dukungan dari berbagai pihak untuk merealisasikan pembangunan ini. Adi menekankan, infrastruktur yang baik akan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat desa.
“Kalau akses lancar, pertanian, perdagangan, dan layanan publik juga ikut lancar,” ucapnya.
Ia pun memastikan bahwa pengerjaan infrastruktur akan dilakukan secara bertahap sesuai ketersediaan anggaran.
“Yang penting, kami tidak hanya menunggu, tapi terus berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan kabupaten,” tegasnya.
Bagi masyarakat Purwajaya, perbaikan infrastruktur ini bukan sekadar proyek fisik, melainkan kebutuhan mendesak demi kelancaran aktivitas harian.
“Jalan dan jembatan ini adalah urat nadi desa. Kalau mereka baik, desa pun akan lebih hidup,” tutup Adi. (Fh/adv)