
Kesadaran Generasi Z dalam Menghadapi Revolusi Teknologi Perang AI: Etika, Inovasi, dan Adaptasi
NalaRNusantara – Dalam era yang terus berkembang pesat, Generasi Z, yang terdiri dari individu yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, menjadi saksi perubahan besar-besaran dalam dunia teknologi. Revolusi teknologi perang AI (Artificial Intelligence) menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh generasi ini. Seiring dengan perkembangan yang tak terelakkan, Generasi Z terus menunjukkan tingkat kesadaran yang tinggi terhadap dampak dan implikasi dari perang AI.
Dalam menghadapi revolusi teknologi ini, Generasi Z menunjukkan kepekaan terhadap isu-isu etika yang melibatkan penggunaan AI dalam konteks perang. Mereka menyadari bahwa kecerdasan buatan dapat digunakan untuk kepentingan militer, dan pertanyaan tentang etika perang, hak asasi manusia, dan dampak kemanusiaan menjadi bagian penting dari kesadaran mereka. Generasi Z cenderung menuntut transparansi dan pertanggungjawaban dari pemerintah dan perusahaan teknologi terkait dengan pengembangan dan penggunaan teknologi AI dalam konteks militer.
Tak hanya itu, Generasi Z juga menunjukkan ketertarikan dalam mendukung inovasi teknologi yang dapat memberikan manfaat positif bagi masyarakat. Mereka memahami bahwa teknologi AI tidak hanya memiliki potensi untuk merugikan, tetapi juga dapat digunakan untuk memecahkan masalah global seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan, dan kemiskinan. Kesadaran ini mendorong mereka untuk mendukung proyek-proyek teknologi yang bertujuan untuk menciptakan perubahan positif dan berkelanjutan.
Tidak hanya membatasi diri pada kesadaran etika dan dampak positif, Generasi Z juga menunjukkan kecakapan adaptasi terhadap teknologi AI. Mereka secara alami akrab dengan perangkat digital, algoritma, dan kecerdasan buatan. Terlebih lagi, mereka memiliki kecenderungan untuk menggabungkan kreativitas dengan kecakapan teknologi, menciptakan solusi inovatif dan mencari cara baru untuk menggunakan teknologi AI demi kebaikan bersama.
Meskipun kesadaran Generasi Z terhadap revolusi teknologi perang AI merupakan langkah positif, tantangan terus muncul. Generasi ini perlu terus mengembangkan literasi digital dan keterampilan kritis untuk bisa berperan aktif dalam membentuk arah pengembangan teknologi AI. Pendidikan yang mendalam tentang etika teknologi, keamanan siber, dan dampak sosial dari AI harus menjadi prioritas agar Generasi Z dapat menjadi pemimpin yang berdaya saing dalam menghadapi masa depan yang semakin terhubung secara digital.
Dengan memandang kesadaran generasi ini terhadap revolusi teknologi perang AI sebagai peluang untuk membangun masyarakat yang sadar dan bertanggung jawab, kita dapat bersama-sama mengarahkan perkembangan teknologi menuju arah yang membawa manfaat dan memberikan perlindungan terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Oleh: Fahrijal Backend Development Universitas Kutai Kartanegara)