
Kukar Jawab Tantangan Digital Lewat Pelatihan AI
NalaRNusantara;TENGGARONG – Di banyak kelas di Kutai Kartanegara, deretan Chromebook kini jadi pemandangan umum. Kukar memang mencatat rekor sebagai daerah dengan perangkat Chromebook terbanyak di Indonesia.
Namun di balik prestasi ini, ada pertanyaan yang mengemuka. Apakah perangkat itu sudah benar-benar digunakan maksimal oleh guru dan siswa?
“Kadang saya bingung mau pakai Chromebook untuk apa, selain untuk mengetik,” ujar seorang guru SD di kecamatan pinggiran Kukar, yang enggan disebut namanya.
Pernyataan ini menggambarkan realita yang diakui langsung oleh Plt Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Pujianto. Ia menekankan bahwa teknologi secanggih apa pun, jika tidak dibarengi dengan kesiapan guru, hanya akan menjadi alat tanpa makna.
“Infrastruktur canggih harus diimbangi dengan kompetensi guru. Kalau perangkat sudah ada, SDM juga harus siap memanfaatkannya,” tegasnya.
Menjawab tantangan itu, Disdikbud meluncurkan program AI in The Classroom, pelatihan yang tidak hanya mengenalkan perangkat digital tapi juga membekali guru dengan strategi pembelajaran berbasis kecerdasan buatan. Menariknya, pelatihan ini menjangkau seluruh level pendidikan, dari PAUD hingga pendidikan kesetaraan.
“Guru PAUD pun perlu tahu bagaimana mengenalkan teknologi sejak dini. Jadi semua bidang di Disdikbud terlibat,” kata Pujianto.
Tak hanya pelatihan, upaya lain juga dilakukan melalui penguatan komunitas belajar. Guru-guru diajak untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman dalam menggunakan teknologi.
Hal ini diharapkan menciptakan efek domino, guru yang sudah mahir bisa menjadi mentor bagi guru lain.
Bagi siswa, transformasi digital bukan soal main gadget, tapi pembentukan karakter yang siap menghadapi masa depan. Kukar mencoba menjawab tantangan itu, bukan hanya membangun infrastruktur, tapi juga mengembangkan manusia di dalamnya. (Adv)