
Mahyudin Dorong Bulog Serap Gabah Petani Sesumpu yang Alami Penurunan Harga
NalaRNusantara; PENAJAM.- Mahyudin, anggota DPRD PPU, menegaskan komitmennya untuk mencari solusi konkret bagi petani di Kelurahan Sesumpu yang menghadapi tantangan besar dalam memasarkan hasil pertanian mereka.
Harga jual gabah yang terus merosot serta kesulitan mendapatkan pembeli yang tepat menjadi permasalahan utama. Keluhan ini mencuat dalam reses yang digelar oleh Mahyudin, Minggu (23/02/2025).
“Kami akan mendorong kebijakan yang berpihak pada petani lokal. Tidak boleh ada ketimpangan harga yang membuat petani semakin sulit. Saya juga akan berkoordinasi dengan dinas terkait agar ada mekanisme lebih jelas dalam penyerapan hasil panen petani lokal,” ujar Mahyudin.
Para petani mengungkapkan bahwa kurangnya peran pemerintah dalam mengakomodasi hasil panen lokal menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan kondisi ini. Mereka menyoroti belum optimalnya peran Bulog dalam menyerap gabah dari petani Sesumpu, padahal seharusnya Bulog dapat menjadi penampung hasil panen. Kondisi ini diperparah dengan masuknya beras dari luar daerah yang dijual dengan harga lebih murah, sehingga petani lokal kesulitan bersaing di pasar.
“Kami harus menghadapi dilema, apakah harus menurunkan harga jual agar tetap dapat bersaing atau bertahan dengan harga sendiri, sementara biaya produksi terus meningkat. Kami butuh perhatian dari pemerintah agar tidak semakin merugi,” ungkap salah satu petani.
Mahyudin berjanji akan melakukan audiensi dengan Bulog agar mereka bersedia menyerap gabah petani PPU dengan harga yang layak. Ia menekankan bahwa kesejahteraan petani harus menjadi prioritas dalam kebijakan pembangunan daerah.
“Petani adalah garda terdepan dalam ketahanan pangan. Jika mereka terus mengalami kesulitan, bukan hanya mereka yang dirugikan, tetapi juga masyarakat secara luas. Kita harus memastikan mereka mendapatkan haknya,” tegas Mahyudin.
Ia berharap pemerintah daerah dapat lebih aktif dalam mengawal kebijakan yang mendukung petani, baik dalam hal harga jual, akses pasar, maupun bantuan subsidi produksi. Dengan adanya langkah konkret dan dukungan dari berbagai pihak, Mahyudin optimistis masalah pemasaran gabah di Kelurahan Sesumpu dapat segera teratasi. (Adv/Ad)