Potensi Pertanian Sesumpu Terkendala Air, DPRD PPU Dorong Kajian Universitas

NalaRNusantara;Penajam – Persoalan kekurangan air bersih dan sistem irigasi yang belum memadai di Kelurahan Sesumpu, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), kembali menjadi sorotan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat. Kondisi ini telah berlangsung bertahun-tahun dan sangat dirasakan dampaknya oleh masyarakat maupun petani di wilayah tersebut.

Menyikapi hal itu, Anggota Komisi I DPRD PPU, Mahyudin, mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU untuk menempuh pendekatan ilmiah dengan menggandeng kalangan akademisi atau peneliti dari perguruan tinggi. Tujuannya guna mendapatkan solusi yang berkelanjutan dan tidak bersifat tambal sulam.

“Saya yakin pemerintah sudah mengetahui kondisi ini, keluhan ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ujar Mahyudin pada Kamis (8/5/2025).

Ia menjelaskan, saat ini masyarakat dan petani di Sesumpu masih sepenuhnya bergantung pada air hujan, baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun pengairan lahan pertanian. Upaya mandiri warga melakukan pengeboran sumur pun hasilnya tidak optimal.

Mahyudin juga menyoroti dugaan adanya tingkat keasaman tinggi pada jenis tanah di area persawahan, yang memerlukan kajian teknis lebih lanjut. Oleh karena itu, ia mengusulkan agar Dinas Pertanian Kabupaten PPU dapat menjalin kemitraan dengan perguruan tinggi.

“Kalau kita mau serius, bisa mulai dari pengeboran sumur atau eksplorasi air tanah, tapi harus dengan pendekatan ilmiah, melibatkan akademisi,” tegasnya.

Studi mendalam yang melibatkan akademisi, seperti survei geologi, penelitian air tanah, dan analisis kesuburan tanah, dinilai akan memberikan hasil yang lebih akurat dan bisa menjadi dasar perencanaan yang tepat. Mahyudin mencontohkan keberhasilan kerja sama Pemkab PPU dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) sebelumnya yang mampu memberikan rekomendasi teknis berbasis riset.

Menurutnya, Sesumpu sebenarnya memiliki potensi besar untuk menjadi sentra pertanian, terlebih lokasinya yang strategis dekat dengan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Namun potensi ini belum didukung infrastruktur air yang memadai. Ia pun berharap perhatian serupa diberikan juga pada wilayah potensial pertanian lain seperti Sidorejo dan Babulu.

“Ini penting karena Sesumpu sebenarnya punya potensi menjadi sentra pertanian. Kalau bisa dilakukan survei geologi atau uji tanah oleh akademisi, tentu hasilnya lebih akurat,” pungkasnya.(*ad/adv)

9 views 2 mins 0 Comments