
Samboja Bangkit: Dari Budidaya Rumput Laut hingga Harapan Baru di Wisata Bahari
NalaRNusantara-Kukar; Angin laut yang berembus dari pesisir Tanjung hingga Muara Sembilang membawa cerita baru dari Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar).
Di balik debur ombak dan jaring nelayan yang terus diangkat saban pagi, hadir semangat tak kenal lelah dari masyarakat pesisir yang perlahan tapi pasti menapaki jalan kemandirian ekonomi.
Dikenal sebagai salah satu lumbung ikan Kukar, Samboja tak pernah berhenti bergerak. Kini, selain mengandalkan hasil tangkapan laut, masyarakatnya semakin menaruh harapan besar pada budidaya rumput laut, yang kian menunjukkan geliat positif meski sempat terkendala serangan virus beberapa waktu lalu.
“Potensi Samboja tidak hanya dari hasil tangkapan ikan, tapi juga dari budidaya rumput laut yang kini semakin berkembang. Meski ada kendala teknis seperti serangan virus, ini tidak menyurutkan tekad masyarakat untuk terus berproduksi,” ujar Camat Samboja, Damsik, saat ditemui, Kamis (29/5/2025).
Kebangkitan sektor rumput laut ini menjadi bagian dari strategi besar yang terus dikembangkan oleh pemerintah kecamatan bersama masyarakat.
Damsik menegaskan bahwa semangat warga, terutama kelompok nelayan lokal, tetap menyala untuk menjaga sektor kelautan dan perikanan sebagai tulang punggung ekonomi.
Menariknya, dari hasil laut yang terus diolah, kini mulai tumbuh peluang-peluang baru yang memperkuat wajah Samboja sebagai kawasan pesisir strategis.
Beberapa nelayan telah menjajal usaha kreatif, seperti penyewaan perahu wisata hingga produksi olahan laut seperti abon ikan dan kerupuk rumput laut menciptakan nilai tambah dari kekayaan alam yang selama ini mereka jaga.
“Beberapa nelayan bahkan sudah mengembangkan usaha berbasis wisata. Ini cara cerdas memaksimalkan potensi laut dan budaya pesisir,” tambah Damsik.
Tak hanya itu, keindahan panorama laut, keramahan masyarakat, dan kekayaan budaya lokal perlahan menjadikan Samboja sebagai destinasi ekowisata bahari yang mulai dilirik wisatawan.
Laut Samboja tak lagi sekadar ruang mencari nafkah, tapi juga panggung bagi masa depan pariwisata Kukar.
Sementara itu, pembangunan infrastruktur pun terus dikawal. Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di kawasan ini kini aktif beroperasi, menjadi sentra aktivitas ekonomi bagi para pelaku usaha perikanan.
Bahkan, sebuah pelabuhan baru telah dibangun dan akan segera diresmikan, yang digadang-gadang menjadi simpul distribusi hasil laut dari Samboja ke berbagai wilayah.
“Pelabuhan memang belum diresmikan, tapi kehadirannya sangat ditunggu karena akan memperlancar distribusi dan menggerakkan ekonomi lokal,” ungkap Damsik.
Sinergi antara OPD teknis, komunitas nelayan, dan pelaku usaha lokal pun semakin diperkuat. Pemerintah Kecamatan Samboja aktif mendorong penyusunan proposal bantuan secara formal agar setiap dukungan dari pemerintah bisa disalurkan dengan tepat sasaran.
Hasilnya pun nyata: bantuan dari Pemkab Kukar terus mengalir, mulai dari kapal nelayan, mesin perahu, alat tangkap, hingga dukungan modal usaha untuk kelompok masyarakat.
Semua ini memberi dorongan besar bagi percepatan pemulihan ekonomi pasca-pandemi dan peningkatan produktivitas nelayan.
“Kami berterima kasih kepada Pemkab. Bantuan ini memberikan dampak besar terhadap kemandirian dan produktivitas masyarakat pesisir Samboja,” ujar Damsik.
Di tengah geliat pembangunan itu, nilai-nilai kebersamaan dan spiritualitas tetap hidup di Samboja. Doa bersama nelayan rutin dilaksanakan, sebagai bentuk rasa syukur atas hasil laut dan ikhtiar menjaga kelestarian sumber daya alam.
“Tradisi ini bukan sekadar ritual, tapi juga menjadi simbol gotong royong dan harapan agar laut kita tetap lestari,” lanjutnya.
Samboja memang belum sepenuhnya berubah, tapi arah langkahnya kian mantap. Dengan kekayaan alam, dukungan pemerintah yang konsisten, dan semangat masyarakat yang tak padam, kawasan ini tumbuh sebagai contoh nyata bahwa kekuatan pesisir bukan hanya tentang hasil laut tapi juga tentang harapan, ketekunan, dan kolaborasi.
“Harapan kami, penguatan sektor pesisir ini mampu mendongkrak kesejahteraan warga dan menjadikan Kukar pionir industri kelautan di Kalimantan Timur,” pungkas Damsik. (Fh/adv)