
Sektor Perikanan Kota Bangun Terus Tumbuh, Produk Olahan Jadi Andalan Ekonomi Warga
NalaRNusantara;Kukar – Geliat sektor perikanan di Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara, terus menunjukkan peran pentingnya dalam menggerakkan roda perekonomian lokal. Dari aktivitas nelayan lepas hingga budidaya ikan berbasis keramba, masyarakat setempat memanfaatkan kekayaan perairan yang melimpah dengan beragam cara.
Plt. Camat Kota Bangun, Abdul Karim, dalam keterangannya pada Senin, 5 Mei 2025, menuturkan bahwa mayoritas nelayan di wilayahnya masih menggantungkan hidup dari penangkapan ikan di alam terbuka, seperti danau, sungai, maupun rawa-rawa.
“Kebanyakan nelayan di Kecamatan Kota Bangun ini adalah nelayan lepas. Tapi ada juga yang sudah mulai melakukan budidaya dengan keramba dari kayu ulin yang diletakkan langsung di sungai,” ujar Abdul Karim.
Jenis ikan yang dibudidayakan pun cukup beragam, mulai dari ikan baung, patin, hingga ikan emas. Selain keramba, warga di wilayah dataran tinggi juga memanfaatkan kolam air tawar sebagai tempat budidaya ikan secara mandiri.
Tak hanya produksi, sektor perikanan di Kota Bangun juga dikenal dengan produk olahan bernilai tambah. Ikan hasil tangkapan dan budidaya diolah menjadi ikan salai (asap), ikan kering atau pija, hingga kerupuk ikan yang telah menjadi ikon kuliner khas daerah tersebut.
“Produk olahan ini bahkan sudah dikenal sebagai oleh-oleh khas dari Kota Bangun. Ada yang dari ikan pipih, ikan haruan, bahkan sekarang sudah mulai dibuat amplang dari ikan lokal,” jelas Abdul Karim.
Namun, di tengah perkembangan positif ini, tantangan tetap ada. Salah satunya adalah praktik penangkapan ikan ilegal dengan alat setrum, yang merusak ekosistem perairan. Camat mengaku pihaknya tak tinggal diam.
“Kami bersama aparat dan kelompok pengawas terus melakukan patroli dan penindakan. Alhamdulillah, masyarakat juga sudah mulai sadar. Di beberapa desa bahkan sudah ada kesepakatan bahwa alat setrum yang ditemukan akan disita dan diganti dengan alat tangkap tradisional,” terangnya.
Di sisi lain, dukungan dari pemerintah dinilai cukup kuat. Abdul Karim mengapresiasi perhatian Dinas Perikanan Kukar yang aktif menyalurkan bantuan alat tangkap kepada kelompok nelayan melalui skema anggaran daerah.
“Walaupun saya baru menjabat Plt. Camat sekitar enam bulan, saya lihat perhatian dari pemerintah cukup tinggi. Bantuan-bantuan ini sangat membantu masyarakat dalam meningkatkan hasil dan keberlanjutan usaha perikanan,” tutupnya.
Dengan sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan pelaku usaha, sektor perikanan Kota Bangun diproyeksikan akan terus berkembang, baik dari sisi produksi, pengolahan, hingga pemasaran produk yang makin kreatif dan kompetitif. (Fh/adv)