
SMPN 1 Muara Wis Miliki Sekolah Binaan, Jaga Anak Agar Tidak Putus Sekolah
TENGGARONG, NalaRNusantara – Memiliki letak geografis yang cukup jauh dari Ibu Kota Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tidak membuat Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 putus semangat dalam memberikan pembelajaran kepada siswa-siswi.
Bahkan, sekolah ini memiliki kepedulian besar terhadap anak-anak yang tinggal di wilayah terpencil dan cukup jauh jaraknya dari SMPN 1 Muara Wis dengan membuka Tempat Kegiatan Belajar (TKB) untuk menjadi sekolah binaan.
“Jadi kita ada dua sekolah binaan, yakni TKB 1 dan TKB 2 untuk memberikan pembinaan kepada anak-anak yang berada di wilayah terpencil. Sebab, jika tidak ada pembinaan mereka terancam putus sekolah,” kata Kepala SMPN 1 Muara Wis, Al Junaid pada Senin (20/11/2023).
Dijelaskan Al Junaid bahwa TKB ini adalah sebuah SMP terbuka yang didirikan sejak tahun 2000-an. Dimana SMP terbuka ini untuk memfasilitasi anak-anak yang rumahnya menempuh waktu sekitar 6 jam untuk bisa mengenyam pendidikan jika harus ke SMPN 1 Muara Wis.
“Dalam TKB ini, menggunakan sistem 2-4. Yaitu dua hari belajar tatap muka dan empat hari belajar mandiri. Jadi anak-anak ini masih bisa membantu orang tuanya dirumah,” jelasnya.
Dalam prosesnya, beberapa tenaga pendidik di SMPN 1 Muara Wis kemudian melakukan kunjungan ke SMP Terbuka tersebut guna memberikan pengajaran. Meskipun untuk mengajar di SMP Terbuka ini tidak ada gaji, jadi murni sebagai kepedulian terhadap pendidikan bagi anak-anak.
“Hanya saja tetap kita tempatkan pamong belajar disana. Namun Ini bukan dari guru SMPN 1 Muara Wis tetapi beberapa anak lulusan SMA atau alumni dari SMP Terbuka yang sudah lulus SMA dan kembali ketempat asalnya,” bebernya.
Beruntung, upaya memberikan pendidikan bagi anak-anak ini mendapat dukungan dari pemerintah melalui Dana Operasional Sekolah (BOS) di SMPN 1 Muara Wis dan juga Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar.
“Jadi kita bisa tetap menjaga agar anak-anak generasi penerus bangsa ini bisa mendapatkan pendidikan ditengah berbagai kesulitan dan kondisi geografis,” tutupnya. (Adv Disdikbud Kukar)